Hari Ini

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Lengkap

Update Thursday, July 4, 2013 at 7:02 AM . Dalam topik Puisi
Chairil anwar adalah sastrawan sekaligus penyair terkenal di Indonesia. Karya-karyanya masih terdengar dan harum hingga saat ini, bahkan sering dijadikan sebagai pementasan atau drama. Untuk mengenang beliau, kami akan menulis artikel terbaru tentang kumpulan puisi chairil anwar lengkap. 

Kumpulan Puisi Chairil Anwar Lengkap
Kumpulan Puisi Chairil Anwar Lengkap


Puisi chairil anwar


DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat: Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

1946

AKU BERADA KEMBALI

Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;

rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.

Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.

Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh

1949 


Itulah beberapa kumpulan puisi chairil anwar yang berhasil kami rangkum khusus bagi anda para penikmat puisi dan sastra. Untuk mengenang semua karha chairil anwar, mari kita sama-sama untuk terus menghargai karya-karyanya.  Kunjungi juga artikel kami yang lain ya guys Kata-Kata Semangat Terbaru 2013